ADA APA DENGAN PERSEPULUHAN ??

19 June 2023

Shalom teman-teman yang sedang membaca tulisan singkat ini, apa kabar?

Kiranya kita semua dalam keadaan sukacita oleh karena Kasih Nya.

Seperti judul di atas yang dalam bentuk pertanyaan, apakah respon teman-teman seketika membaca judul tersebut? (Jawablah dalam 5 detik)

Aku ingin mengajak kita semua untuk membaca tulisan ini serta membuka Alkitab, karena hal ini akan membantu kita mengetahui Ada Apa Dengan Persepuluhan.

Secara harfiah, pengertian persepuluhan adalah sepersepuluh bagian.

"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap- tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan."

Maleaki 3:10

             Apa kata Alkitab mengenai persepuluhan?

            Mari kita melihat perspektif di dalam hukum Allah bahwa, bangsa Israel diwajibkan untuk memberikan sepersepuluh dari ternak dan hasil tanah mereka, dan juga sepersepuluh dari penghasilan mereka, sebagai pengakuan bahwa Allah telah memberkati mereka (Imamat 27:30-32). Selain persepuluhan, bangsa Israel dituntut untuk memberikan banyak persembahan lainnya kepada Tuhan, terutama dalam bentuk berbagai korban. Kitab Imamat menjelaskan berbagai korban: korban bakaran (Imamat 1:1-17; 6:8-13), korban sajian (Imamat 2:1-16; 6:14-23), korban keselamatan (Imamat 3:1-17; 7:11-21), korban penghapus dosa (Imamat 4:1-5:13; 6:24-30) dan korban penebus salah (Imamat 5:14-6:7; 7:1-10). Di samping persembahan-persembahan yang ditentukan, bangsa Israel dapat memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan. Beberapa diantaranya diulangi (Imamat 22:18-23; Bilangan 15:3; Ulangan 12:6), sedangkan yang lain dipersembahkan sekali saja. Misalnya, ketika bangsa Israel membangun Kemah Suci di Gunung Sinai, mereka memberi secara sukarela bagi pembangunan tenda dan perabotannya (Keluaran 35:20-29), mereka sedemikian bersemangat mendukung proyek ini sehingga Musa harus menghentikan mereka dari memberikan persembahan lagi (Keluaran 36:3-7). Pada zaman Yoas, imam besar Yoyada membuat sebuah peti di mana orang-orang dapat memasukkan persembahan uang sukarela untuk menyokong perbaikan Bait Suci, dan umat itu memberi dengan berlimpah (2 Raja-Raja 12:9-10). Demikian pula, pada zaman Hizkia, umat itu dengan sukarela memberi untuk keperluan para imam dan Bait Suci itu (2Tawarik 31:5-19).

            Terlepas dari itu, ternyata banyak juga dalam sejarah PL umat Allah mementingkan diri sendiri dan menahan uang mereka daripada memberikannya kepada Tuhan dalam persepuluhan dan persembahan teratur. Ketika membangun Bait Suci yang kedua, orang Yahudi tampaknya lebih memperhatikan pembangunan rumah mereka sendiri, serta membiarkan rumah Allah dalam keadaan rusak. Akibatnya, banyak orang menderita kemunduran dalam keuangan (Hagai 1:3-6). Hal yang sama terjadi pada zaman nabi Maleakhi, dan sekali lagi Allah menghukum umat-Nya karena menolak untuk memberikan persepuluhan (Maleakhi 3:8-12).

            Lalu bagaimana pandangan kita bahwa pentingnya penatalayanan keuangan yang berlaku bagi orang percaya yaitu aku, kamu dan kita semua?

  1. Kita harus ingat bahwa segala milik kita itu adalah milik Tuhan, sehingga apa yang ada pada kita bukan milik kita sendiri, melainkan telah dipercayakan Allah kepada kita, kita tidak mempunyai hak milik atas apa yang ada pada kita.
  2. Kita harus memutuskan bahwa hidup kita hanya  untuk melayani Allah dan bukan uang (Matius 6:19-24; 2 Korintus 8:1-5). Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa semua bentuk keserakahan adalah sejenis penyembahan berhala (Kolose 3:5).
  3. Persembahan kita haruslah untuk memperluas kerajaan Allah, khususnya pekerjaan gereja lokal dan penyebaran Injil ke seluruh dunia, untuk membantu mereka yang kekurangan (Amsal 19:17; Galatia 2:10) . Dalam Ulangan 26:12 menuliskan persepuluhan pada masa itu salah satunya diberikan kepada orang Lewi. Pada saat itu Orang Lewi adalah suku yang Tuhan khususkan untuk melayani Tuhan, pada konteks sekarang ini adalah gereja dan persekutuan-persekutuan pelayanan. Jadi persepuluhan ini dapat kita berikan kepada gereja dan persekutuan pelayanan yang dikelola untuk segala keperluan pelayanan.
  4. Pemberian kita seharusnya sesuai dengan penghasilan kita. Dalam PL persepuluhan berjumlah sepersepuluh. Memberi kurang dari itu artinya tidak taat kepada hukum Allah dan sebenarnya mencuri dari Allah (Maleakhi 3:8-10). Demikian pula, PB menuntut kita memberi sesuai dengan yang diberi Allah kepada kita (1Korintus 16:2)
  5. Pemberian kita harus dengan kemurahan hati dan sukarela. Hal ini diajarkan baik dalam PL ( Keluaran 25:1-2) maupun PB ( 2 Korintus 8:1-5,11-12). Jangan kita ragu-ragu untuk memberi lebih dari kemampuan kita (2 Korintus 8:3), karena itulah sikap Tuhan Yesus ketika menyerahkan diri karena kita.
  6. Pemberian kita harus dengan sukacita (2 Korintus  9:7). Sikap hati yang bersukacita yang dicontohkan orang Israel pada zaman PL (Keluaran 35:21-29) maupun orang Kristen Makedonia dalam PB (2 Korintus 8:1-5)  adalah sikap hati yang harus kita miliki ketika memberikan persembahan kita. Hal yang perlu kita mengerti ialah bahwa Allah tidak melihat besarnya nilai/nominal keuangan yang kita berikan tetapi yang Allah lihat adalah sikap hati kita yang rela memberikan apapun untuk Tuhan.  (Lukas 21: 1-4)

            Oleh karena itu, hendaklah kita harus menyadari bahwa kita tidak memberi hanya untuk diberkati, kita harus sadar bahwa kita sudah diberkati di dalam Kristus Yesus, namun hendaklah  kita memberi untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Memberi tidak boleh dipandang sebagai transaksi bisnis dengan Tuhan dengan maksud menerima ratusan kali atau beribu-ribu kali lipat, tetapi sebagai tindakan cinta tanpa syarat kepada Allah. Seperti jenis Cinta yang menggerakkan Allah untuk mengutus putra-Nya Yesus Kristus dan yang telah mati bagi kita orang yang berdosa. Firman Allah yang di Ilhamkan dalam Alkitab tentang memberi persepuluhan ini hendaknya tidak dilihat sebagai hukum, melainkan sebagai peringatan yang indah dari Firman- Nya 

Teman-teman, aku ingin mengundang kita semua membaca dan merenungkan ayat terakhir ini.

“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”

 2 Korintus 9:6 (TB)

 Mari, berilah yang terbaik bagi Allah melalui pelayanan ini. Terpujilah Allah Sang Pemilik Pelayanan

 Oleh : Sera Manik (Keperawatan 2019)😊

BAGIKAN

TERHUBUNG DENGAN KAMI

ALAMAT SEKRETARIAT

Jl. Marakas No.5, Titi Rantai, Kota Medan, Sumatera Utara, 20157


© UKM KMK USU - All Rights Reserved