“Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15). Bermisi adalah kerinduan memberitakan kabar keselamatan yaitu Injil kepada semua orang. Inti dari Injil adalah Allah telah memberikan jalan keselamatan kepada semua manusia berdosa melalui kematian Yesus dikayu salib. Semua orang akan beroleh keselamatan jika menerima dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani”(Roma 1:16). Rasul Paulus menegaskan bahwa keselamatan diperoleh karena Iman. Jika keselamatan didapat karena menaati dan mengerti hukum taurat maka yang beroleh keselamatan hanya orang Yahudi, jika keselamatan diperoleh karena kemampuan intelektual maka yang beroleh keselamatan hanya orang Yunani, lalu bagaimana dengan bangsa lainnya? Keselamatan yang diberikan oleh Allah bersifat universal tanpa memandang latar belakang seseorang. Keselamatan merupakan anugerah dari Allah.
Bermisi bukan hanya menyebarkan paham tertentu tetapi membawa orang pada perubahan hidup karena kehadiran Yesus Kristus dihidupnya. “Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”(Matius 5:13-17). Di zaman ini banyak manusia yang hidup dalam kegelapan. Ironisnya banyak yang menormalisasi dosa di zaman ini. Inilah tanggung jawab kita sebagai orang percaya yaitu menunjukkan Yesus di dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus berani berbeda dari dunia ini karena kita adalah garam dan terang yang ditempatkan Yesus ditengah-tengah dunia yang semakin gelap dan membusuk ini.
Bermisi berarti kita rindu membagikan kabar keselamatan bagi orang lain, sehingga berkat yang kita terima tidak berhenti di diri kita saja. Misi merupakan gabungan dari Kasih dan Kebenaran. Sebab Allah sudah lebih dulu mengasihi kita maka kita sebagai umat yang sudah ditebus harus mengabarkan kebenaran dan kasih di dunia ini seperti lirik lagu karya Astri Sinaga “Tuhan t’lah kurasakan indahnya kasihMu tak mungkin hanya kusimpan berdiam diri”.
Kelompok Kecil yang menjadi wadah untuk berbagi hidup dan bertumbuh bersama pun punya peran untuk mengambil alih memberitakan-Nya. Ketika Kelompok Kecil memiliki pengajaran yang berdasarkan Alkitab, penyembahan yang berpusat pada Kristus serta persekutuan yang baik antar sesama anggota maka akan berbuah dengan timbulnya kerinduan untuk memberitakan-Nya kepada orang lain khususnya yang belum mengenal dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Kerinduan secara bersama-sama inilah yang diharapkan menjadi hasil dan buah dari Kelompok Kecil.
Misi yang dilakukan oleh Kelompok Kecil tidak hanya memberitakan Injil saja, tapi ada mandat budaya yang terkandung dalamnya yaitu membantu dari segi doa, dukungan maupun dana. Tidak hanya memberitakan kabar baik saja tapi juga turut serta membantu apabila ada hal yang ingin di doakan, atau memberi dukungan semangat bahkan memberi dana dengan penuh sukacita. Kelompok Kecil yang sehat tidak hanya baik kontinuitasnya, baik pengajarannya, baik penyembahannya, baik persekutuannya tapi juga harus berbuah dengan bermisi.
Jadi apakah kita tetap ingin berdiam diri dan menyimpan berita keselamatan hanya untuk kita dan Kelompok Kecil kita saja? Marilah kita mulai bermisi baik di kampus maupun di luar kampus. Jangan menjadi orang yang egois yang hanya menyimpan keselamatan untuk diri sendiri. Mari kita lihat di sekitar kita banyak orang-orang yang memerlukan keselamatan, banyak orang-orang yang terikat dalam belenggu dosa, banyak orang-orang yang hanya sekedar tau siapa Yesus tapi tidak sungguh-sungguh mengenal Dia.
Oleh: Yesica Lulu Rachelena Purba (FP 2021)
