Melayani merupakan salah satu bentuk ucapan syukur kita kepada Allah oleh karena keselamatan yang telah Ia berikan. Bukan hanya sampai disana, tapi Yesus yang adalah Allah dalam rupa manusia juga telah memberikan teladan pelayanan kepada umat-Nya. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20:28). Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk turut mengambil bagian dalam pelayanan yang telah Yesus kerjakan.
Seluruh hidup kita adalah bentuk penyembahan dan pelayanan kepada Allah, baik dalam studi, keluarga, lingkungan masyarakat, pekerjaan dan lain sebagainya. Dan dalam berbagai bentuk yang ada, tidak jarang orang percaya memberi diri melayani dalam komunitas atau gereja. Pada pelayanan ini, kita bersama rekan sekerja, sama-sama berjuang mengerjakan pelayanan yang telah dikerjakan Yesus terlebih dahulu dan dalam pengerjaannya, sering sekali kita jumpai adanya perbedaan antara yang satu dengan yang lain dalam melayani seperti perbedaan pandangan, perbedaan pemecahan masalah dan perbedaan lainnya. Namun tahukah kita bahwa perbedaan itu ada ternyata karena adanya karakter yang beragam.
Kita tidak perlu menyalahkan diri tentang siapa, dan apa karakter kita. Allah telah menciptakan dan membentuk kita sebagai si melankolis, si kholeris, si sanguinis dan si plegmatis. Allah menciptakan kita dengan cara yang unik, berbeda satu sama lain. Tidak ada satupun pribadi yang persis sama seperti pribadi yang lain. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menerima diri tentang siapa kita. Jangan pernah mencoba menjadi diri orang lain, tapi tunjukkanlah bahwa Allah membentuk kita menjadi seperti ini adanya.
“Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.”
(Efesus 4 : 7)
Saat kita mengenal dan menerima diri kita sendiri, kita akan semakin menyadari bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda, khususnya rekan sekerja kita dalam pelayanan. Tidak jarang oleh karena perbedaan karakter terjadi perdebatan seperti halnya Paulus yang tegas dan Barnabas yang sabar berdebat tentang apa yang akan mereka lakukan terhadap Markus. Dan pada akhirnya mereka memilih berpisah dan Barnabas membawa Markus. Jika kita melihat dan memperhatikan tokoh-tokoh Alkitab, merekapun memiliki karakter-karakter yang berbeda-beda. Pertanyaannya, apakah perbedaan karakter ini menjadi penghalang dalam melayani? Saat kita menganggap perbedaan ini menjadi penghalang dalam melayani artinya kita sedang tidak menerima perbedaan yang Allah ciptakan. Yang perlu kita sadari adalah kita satu tubuh dalam Kristus seperti pada 1 Korintus 12 : 12.
“karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak dan segala anggota itu, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus”
1 Korintus 12 : 12
Sebagai anggota tubuh Kristus, artinya ada banyak anggota tubuh, seperti dikatakan dalam 1 Korintus 12, jika semua mata, atau semua tangan apakah itu dapat disebut sebagai tubuh? Lalu adakah anggota tubuh yang lebih utama daripada anggota tubuh lain? Semuanya karakter mempunyai perannya masing-masing dan tidak ada karakter yang lebih baik daripada karakter lainnya, semuanya ada dan berperan dengan tujuan membangun tubuh Kristus. Jadilah diri anda sendiri, karena Tuhan hendak memakai anda untuk membangun tubuhNya dimana anda ditempatkan hari ini. Salinglah merendahkan hati dan terimalah perbedaan yang Allah ciptakan, sekalipun anda tidak memiliki karakter yang sama dengan orang lain. Mari sama-sama belajar tentang karakter-karakter rekan sekerja kita, sehingga kita boleh melihat dan mengerti rekan sekerja dan turut merasakan apa yang mereka rasakan agar pada akhirnya tercipta tubuh Kristus yang bekerja bersama-sama melayani Allah.
Oleh: Lucia Zicovic Sianipar (FMIPA 2020)