Penginjilan adalah memberitakan tentang karya Kristus yang sudah mati karena dosa-dosa kita, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga (1 Korintus 15:3-4), serta menantang orang untuk bertobat dari dosanya (Kisah Para Rasul 26:18) lalu mengharapkan dia percaya pada karya Kristus itu untuk kemudian menerima-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi, sehingga ia memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 20:30-31).
Sebagai seorang mahasiswa Kristen yang sudah mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, sudah seharusnya kita memberitakan Injil secara pribadi. Sebelum melakukan penginjilan pribadi, seorang mahasiswa harus memperdalam hubungan pribadi dengan Tuhan melalui doa, saat teduh maupun pendalaman Alkitab pribadi. Dalam doa, mahasiswa dapat meminta pertolongan Tuhan untuk memberikan keberanian dan hikmat dalam melakukan penginjilan. Melalui refleksi, mahasiswa dapat mengevaluasi pengalaman pribadinya dan memikirkan bagaimana cara terbaik untuk membagikan kepercayaan dan pengalaman tersebut kepada orang lain.
Melalui data disiplin rohani yang diperoleh dari komponen pelayanan di UKM KMK USU UP FEB D3, didapati tidak banyak mahasiswa yang bersedia untuk melakukan penginjilan, baik di lingkungan kampus maupun keluarga. Hal tersebut terjadi karena beberapa orang mengalami penolakan saat hendak melakukan penginjilan pribadi, selain itu banyak stigma-stigma negatif yang sering diterima oleh orang-orang yang hendak menginjili. Namun hal tersebut tidak boleh menyurutkan semangat kita sebagai seorang mahasiswa untuk melakukan penginjilan pribadi, mengingat lingkungan kampus merupakan lingkungan yang kerap mendapatkan pengajaran yang salah.
Seorang mahasiswa juga harus menjadi contoh yang baik dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Konsistensi dalam tindakan dapat membantu orang lain untuk melihat nilai-nilai Kristus yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, seorang mahasiswa harus berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Mahasiswa yang terlibat dalam penginjilan pribadi memiliki kesempatan untuk lebih memperkuat iman mereka melalui diskusi dan pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh orang lain. Melalui proses ini, mahasiswa akan lebih memahami keyakinan mereka dan akan lebih yakin dengan iman mereka. Penginjilan pribadi juga memberikan dampak positif bagi orang yang didatangi. Banyak orang yang mungkin membutuhkan bimbingan rohani atau teman untuk berbicara tentang kehidupan. Dalam proses penginjilan, mahasiswa dapat membantu orang tersebut untuk menemukan kedamaian dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hidup di dalam Tuhan.
Dalam penginjilan pribadi, penting untuk terus belajar dan berkembang dalam iman. Teruslah berdoa dan meminta petunjuk dari Tuhan, serta jangan takut untuk mencoba pendekatan baru dan mencari bantuan dari orang lain. Dengan mempersiapkan diri dan belajar untuk berbicara dengan baik, bisa menjadi alat Tuhan untuk membawa orang lain lebih dekat, dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan jurus’lamat.
Oleh: Thesa Yosida Sihotang (FEBD3