“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. (Roma 12:2).
Ketika kita memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat berarti kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya dan memutuskan untuk mengikuti Dia. Menjadi pengikut Kristus artinya kita menjadi murid Kristus. Bukti bahwa kita adalah pengikutNya maka kita harus melakukan apa yang dikatakan-Nya.
Melakukan apa yang Tuhan kehendaki sebagai anak muda tidak segampang mengucapkannya. Dalam zaman yang semakin maju, ada banyak godaan yang tidak baik yang membuat anak muda terlena yang membuat pilihan akhirnya menuruti keinginan daging pada akhirnya . Sebagai anak anak Tuhan, kita harus memisahkan diri dari kedagingan itu. Firmannya dalam 1 Korintus 3: 16 membuat kita mengingat akan identitas kita sebagai murid Kristus bahwa tubuh kita adalah bait Allah maka kita harus menjaga kekudusan hidup kita untuk Tuhan.
Sebagai murid Kristus, hiduplah menurut kehendak Tuhan bukan kehendak dunia. Menjadi Kristen bukan berarti dilarang untuk melakukan yang “menyenangkan” atau melulu soal kebaktian yang rutin. Akan tetapi, memiliki hidup yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Inilah yang menjadikan kita sebagai pribadi yang unik tercermin dalam persekutuan (fellowship) dengan Tuhan.
Kristen sejati tidak akan mau mengikuti arus dunia, tetapi menjadi garam dan terang bagi sekeliling kita. Kita harus berdampak positif dimanapun kita berada. Hal ini seperti yang tertulis di Matius 5:13-14 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”. Tuhan menginginkan kita menjadi garam dan terang yang membawa pengaruh positif. Menjadi murid Kristus yang selalu bekerja untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk kemuliaan diri sendiri.
1 Timotius 4 : 12 mengatakan “Jadilah teladan bagi orang orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”. Timotius menjadi seorang pemimpin di usianya yang muda dan Paulus mengingatkan kepada Timotius untuk mejadi teladan. Begitupun juga dengan kita sebagai kaum muda yang menjadi murid Kristus, kita juga harus menjadi teladan. Tuhan Yesus sudah mencontohkan kepada kita bagaimana hidup yang berkenan kepada Firman Tuhan, karena itu berkatalah, bertingkah lakulah, mengasihilah, setialah, dan sucilah seperti teladan kita yaitu Yesus Kristus. Roh Kudus memberi kita kesanggupan untuk saling mengasihi seperti Dia juga selalu mengasihi kita. Life minus Love equals ZERO. Niscaya, kita akan menjadi anak muda kesayangan-Nya.
Kristus yang hidup ada dalam diri kita dan kita adalah pengikutNya. Kita ingin orang lain mengenal Kristus Penyelamat kita dan Kristus memanggil kita semua menjadi saksiNya dipanggil untuk bersaksi tentang Dia.
Oleh : Desy Maylana Manurung (FKG 2020)