Siapa yang tidak mengenal istilah insecure? Setiap pribadi pasti pernah mengalami insecure dalam aspek apapun. Insecure adalah perasaan tidak percaya diri dan meragukan diri sendiri sehingga menimbulkan kecemasan ataupun merasa rendah dalam berbagai aspek. Kenapa seseorang bisa mengalami hal ini? Lalu, bagaimana seharusnya seorang Kristen menghadapi rasa insecure? Disini aku akan berbagi mengenai pergumulanku keluar dari cengkraman rasa insecure yang aku ingat sebagai pengalaman berharga dan panjang namun harus diringkas dalam artikel yang terbatas, it’s okay, semoga tetap menjadi berkat bagi yang membaca :)
Siapa yang bisa memilih terlahir seperti apa di dunia ini? Tidak ada, tidak satupun! Aku, kamu, dan kita semua bahkan tidak ingat bagaimana kita dilahirkan dan bagaimana kondisi kita saat itu. Tetapi, sudah menjadi ukuran bagi manusia ketika seseorang lahir dengan anggota tubuh lengkap maka dikatakan “sempurna”, padahal sebenarnya tidak ada satupun yang bisa menilai ciptaan Allah “sempurna atau tidak sempurna”. Terlebih lagi manusia yang diciptakan sebagai Citra Allah, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Kejadian 1:27. Ada beberapa kata yang diulang, “Allah menciptakan.......menurut gambar-Nya,......menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia........” Waaaah, kita ini gambaran Allah! Allah menciptakan kita menurut gambar-Nya! Lalu, apakah Allah pilih-pilih dalam menentukan siapa yang segambar dengan-Nya?? Tidak! Coba baca lagi ayat diatas, siapa yang diciptakan segambar dengan Allah?? Manusia, dia, laki-laki dan perempuan, mereka. Artinya semua orang diciptakan menurut gambar Allah, tidak terkecuali.
Yang menjadi musuh paling berbahaya bukan hanya dari luar diri, tapi dari dalam diri sendiri. Meskipun kita tahu dan paham mengenai arti segambar dengan Allah, tapi acapkali tidak menghidupinya. Aku jadi teringat sewaktu masih duduk di sekolah dasar, sebenarnya menceritakannya sekarang terasa begitu menggelitik. Dulu aku membenci diriku sendiri, di dalam keluarga hanya aku yang sedikit kurang tinggi dengan tubuh gempal, bentuk wajah bulat dan mata besar. Sampai-sampai ada adik kelas yang selalu meneriaki aku dengan kalimat “dasar mata jengkol!” atau ada beberapa orang yang memberikan julukan-julukan yang dulu terdengar mengerikan bagiku “si kecil, si birong (bahasa batak artinya si hitam),si endut”. Bagi mereka itu merupakan panggilan biasa saja, tapi memberikan luka yang mendalam karena aku yang kalah melawan si insecure. Dampaknya, aku merasa selalu direndahkan, aku mudah sakit hati dan marah ketika ada yang lebih baik dariku, aku tidak percaya diri menatap diriku di cermin dalam waktu lama, aku merasa tidak dicintai dan tidak disukai banyak orang, aku yang menganggap diri sendiri tidak akan menemukan siapapun yang akan menerima “si jelek, pendek, gendut dan hitam dengan mata besar” sebagai teman ataupun pasangan hidup kelak, dan ini berlanjut bahkan sampai aku kuliah. Aku pernah marah pada teman kelompok ku karena mereka menyinggung soal bentuk tubuh, aku ingat mendiamkan mereka seharian.
Akhirnya aku paham bahwa semua itu pikiran keliru yang menggerogoti sukacita dan damai sejahtera perlahan-lahan. Kenapa? Karena kita menutupi apa yang sebenarnya Tuhan rancangkan.
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Mazmur 139:13-14 (TB)
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Begitulah Daud menggambarkan sukacita dan rasa syukurnya atas apa yang telah Tuhan rancangkan dan terjadi dalam hidupnya. Ayat ini juga yang dipakai Tuhan untuk menegurku, "sedetail itu Allah menciptakan kita" bahkan Daud berkata "SANGAT DAHSYAT". Yang membedakan aku dan Daud pada saat membaca ayat ini adalah aku belum menyadari kedahsyatan Allah dalam diriku. Daud berkata "JIWAKU BENAR-BENAR MENYADARINYA". Tidak ada yang diciptakan Tuhan tanpa tujuan, tanpa makna, tanpa arti, bahkan Allah sendiri yang berkata "kita berharga, dan diciptakan untuk kebaikan".
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Yesaya 43:4 (TB)
Sudah sangat jelas Allah berkata "engkau berharga di mata-Ku dan mulia, Aku mengasihi engkau" Waaaah Pemilik dan Pencipta alam semesta dan segala isinya mengatakan "Kita berharga dan mulia" betapa tertutup nya mata ku selama ini dengan menilai diriku tidak berharga dan rendah disaat Allah yang menciptakan ku berkata aku ini berharga bahkan mulia. Ternyata perasaan insecure akan menimbulkan dosa ketika hal itu membuat kita menutup mata terhadap kasih Allah dan karya agung-Nya.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Efesus 2:10 (TB)
Nah, Allah tidak pernah menyebutkan bahwa manusia diciptakan untuk hal yang tidak baik "kita ini buatan Allah, untuk melakukan pekerjaan baik".
Insecure bukan hanya tentang penampilan, bisa saja tentang kondisi ekonomi, pergaulan, pekerjaan, karir, dan banyak lagi. Tapi ternyata ketika kita menaruh fokus yang salah dan mencari hal yang salah semua seperti usaha menjaring angin. Allah tidak pernah berkata "carilah harta terlebih dahulu, carilah pekerjaan yang mapan lebih dulu, lebih penting memiliki banyak orang yang menyukai mu". Tetapi, Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hikmat lebih berharga, dan itu yang tidak semua orang menyadarinya. Lukas 12:31 (TB) Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. Sudahkah kita benar-benar mencari Kerajaan-Nya?? Karena yang lainnya itu bonus, bukan yang terutama. Dan sebagai penutup, ini adalah ayat yang pernah menjadi bahan PA ku, melalui ini aku benar-benar takjub dan akhirnya mencintai diriku karena aku ini putri Allah, aku berharga dihadapan Allah, Allah mengasihiku dengan segala karya tangan-Nya yang ajaib. Mataku, tanganku, hidungku, semua yang ada padaku telah diciptakan untuk kebaikan.
Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
1 Korintus 1:27-31 (TB)
Menjadi saluran berkat adalah hal yang bisa kita lakukan bagi orang lain, meskipun orang lain tidak menganggap kita berharga, it's okay, kita sudah bermegah di dalam Tuhan. Jadi, beritahu kemegahan itu juga kepada yang lain. Lalu, apa alasan kita untuk insecure lagi? Kenapa harus insecure disaat Tuhan pun mengangkat kita menjadi makhluk mulia? Yuk bersyukur, bukankah bersukacita lebih baik dari pada bersungut-sungut?
Indahnya hidup untuk Allah😇
Oleh:
Santi Kristina Marito Hutagalung
Alumni Bahasa Mandarin 2016
PKK FIB