Oleh : Clarissha Berti (Psikologi 2015)
UKM KMK USU merupakan salah satu wadah pengembangan diri khususnya secara mental dan spiritual. Pelayanan mahasiswa ini juga terdapat penginjilan kampus, persekutuan mahasiswa Kristen, dan pembinaan iman dalam pengenalan kepada Yesus Kristus. Melihat sejarah awal perintisan UKM KMK USU yang telah berdiri selama 41 tahun ini berawal dari doa-doa dan persekutuan kecil kakak/abang perintis yang telah diberikan visi yang besar oleh Allah untuk dikerjakan di kampus USU. Ora et Labora, bekerja sambil berdoa menjadi hal yang terus dilakukan kakak/abang perintis hingga akhirnya sampai periode ini kita dapat merasakan dampak pelayanan kakak/abang kita dan kasih Tuhan.
Apabila dilihat secara kuantitas, jumlah komponen pelayanan UKM KMK USU terdapat sekitar 2.200 orang yang terdiri atas AKK dan PKK dari berbagai fakultas yang ada di USU. Dapat dikatakan bukan jumlah orang yang sedikit sebagai organisasi yang terdaftar di kampus USU. Adanya regenerasi pengurus setiap tahun, program kerja yang sudah tersusun, kegiatan-kegiatan periodikal yang sudah dipertimbangkan matang untuk dilaksanakan, dan rincian lainnya membuat UKM KMK USU dapat terus berjalan hingga sampai saat ini. Secara lembaga atau eksistensi legal terlihat seperti tidak terdapat masalah.
Namun, mari kita juga melihat secara kualitatif. Bicara kualitatif berarti kita melihat sudah bagaimana kualitas dari komponen pelayanan, baik AKK dan PKK hingga saat ini. Untuk melihat hal ini tentunya UKM KMK USU memiliki DPP (Dasar Pedoman Pelayanan) tertulis jelas pencapaian secara kognitif, afektif, dan Psikomotorik, sebagai acuan/standar penilaian komponen pelayanan berdasarkan TB (tahun bina) masing-masing. Ternyata realitanya untuk melihat kualitas komponen pelayanan melalui DPP pun belum cukup dikarenakan banyak sekali dinamika yang terjadi di KK (kelompok kecil).
Kelompok kecil merupakan ujung tombak pelayanan. Dikatakan demikian bukan semata karena awal rintis UKM KMK USU hanya terbentuk dari sebuah kelompok kecil. Lebih besarnya, setiap mahasiswa yang dibina dan dilayani di dalam kelompok kecil tentunya akan menjadi alumni yang kelak akan memiliki ladang kerja masing-masing. Seperti anak panah yang akan menjuru, melesat jauh ke tujuannya, seperti itulah kelompok kecil yang nantinya akan menjuru ke berbagai tujuannya. Sehingga penting sekali untuk melihat kualitas kelompok kecil baik AKK maupun PKK sejak dalam ranah pelayanan mahasiswa.
Idealnya, di dalam kelompok kecil tidak hanya sebagai wadah “keakraban” saja. Namun, ada firman yang dibagikan dan doa-doa bersama secara kontiniu sehingga kelompok kecil dapat bertumbuh, tidak sekedar haha hihi atau sekedar merayakan ulang tahun bersama, atau hanya sekedar curhat tanpa ada saling mendoakan di dalamnya. Kelompok kecil merupakan sekumpulan orang-orang percaya yang mau belajar kebenaran firman Tuhan. Terlihat sederhana. Kenyataannya, dinamika di kelompok kecil banyak sekali, seperti kesulitan AKK atau PKK dalam menentukan jadwal kelompok kecil, sulit untuk memberi hati dan waktu untuk kelompok kecil, memiliki kesibukan tugas kuliah maupun kegiatan lainnya sehingga sulit untuk menentukan prioritas dalam kelompok kecil, kondisi pribadi AKK atau PKK yang tidak selalu baik. Di tambah dengan kondisi pandemi saat ini, mahasiswa pada umumnya pulang ke kampung halaman masing-masing yang juga mengalami kendala pada sinyal dan kondusifitas rumah membuat kelompok kecil tidak memiliki kontinuitas yang baik dan transfer visi terkendala.
Dalam kelompok kecil, Pemimpin Kelompok Kecil sebagai seorang gembala di kelompok kecil memiliki tanggung jawab yang besar khususnya dalam memberi teladan yang baik, menjadi motor atau penggerak di kelompok kecil, dan menjadi sahabat bagi Adik Kelomok itu sendiri. Sehingga secara tidak langsung, Pemimpin Kelompok Kecil mengerjakan Transfer Visi terhadap Adik Kelompok Kecilnya. Adik Kelompok melihat dan merasakan secara langsung bagaimana rasanya dilayani dan merasakan sukacita melalui pelayanan Pemimpin Kelompok.
Namun, tidak sampai di tahapan itu, Pemimpin Kelompok sebagai seorang gembala juga perlu untuk menyampaikan visi tersebut secara langsung mengenai kewajiban orang percaya yang telah mendengarkan Injil. Dalam melakukan Transfer Visi kepada Adik Kelompok tidak hanya sekedar menjelaskan secara kognitif atau menyampaikan hal afektif yang Pemimpin Kelompok dapatkan sebelumnya, melainkan Pemimpin Kelompok juga perlu berdoa dan bergumul akan visi yang akan disampaikan kepada Adik Kelompok agar Pemimpin Kelompok pun tidak hanya memaksakan kehendak pribadi kepada Adik Kelompok.
Sekali lagi, kelompok kecil dan transfer visi tidak dapat dipisahkan atau berjalan sendiri-sendiri. Di samping pendalaman alkitab bersama, perlu adanya transfer visi agar arah kelompok kecil menjadi jelas. Transfer visi tidak semata untuk kontinuitas UKM KMK USU secara organisasi agar ada penerus sebagai pengurus atau pelayan lain, namun transfer visi membantu komponen pelayanan untuk terus bergantung dalam Tuhan dan terus membagikan Injil Keselamatan tersebut melalui pelayanan mahasiswa di kampus atau di luar kampus. Menggaungkan visi dalam kelompok kecil memang perlu, namun jangan lupa untuk menghidupi visi tersebut dalam hidup sehari-hari dan pelayanan. AMIN