MAHKOTA DURI

7 April 2023

Mahkota sangat identik dengan sosok seorang pemimpin kerajaan, baik itu raja ataupun ratu. Dan tentunya, karna raja atau ratu merupakan orang yang paling dihormati di suatu wilayah tertentu dan merupakan representatif dari wilayah itu, mahkota itu dibuat dari komponen-komponen terbaik yang dimiliki, seperti emas, berlian, permata dan batu mulia lainnya. Bukan hanya pemakainya, mahkota itu bahkan memiliki keistimewaannya sendiri, misalnya hanya dipakai pada acara kerajaan tertentu, serta penyimpanan dan perlakuan khusus (mungkin saja lebih khusus daripada perlakuan terhadap anak sang penjaga mahkota) sampai-sampai seorang yang bukan berasal dari kaum bangsawan suatu kerajaan bahkan tidak berani untuk membayangkan dirinya untuk sekedar memegang mahkota itu.

Ketika seorang manusia bisa mendapatkan mahkota terbaik, Sang Raja Surgawi seharusnya mendapat mahkota teragung yang pernah ada dan mendapatkan penghormatan tertinggi. Tetapi apa yang Yesus dapatkan? Sebuah mahkota duri yang dianyam oleh prajurit-prajurit Pilatus (Yoh 19:2). Ketika mahkota raja dirancang dan dibuat dengan hati-hati dan teliti, mahkota duri itu mungkin dibuat asal-asalan mengingat mahkota itu dibuat dari duri dan tentunya prajurit-prajurit itu tidak mau duri itu menyakiti mereka. Ketika suatu mahkota diberikan sebagai penghargaan terhadap raja atau ratu, mahkota duri itu diberikan sebagai penghinaan.

Penghinaan yang diterima Yesus bukan hanya mahkota duri yang ditaruh dikepala-Nya, bahkan prajurit-prajurit itu juga menanggalkan pakaian-Nya, mengenakan jubah ungu kepada-Nya, memberikan sebatang buluh di tangan kanan-Nya dan mereka berlutut dihadapan-Nya dan mengolok-olok Dia dengan mengatakan “Salam, hai raja orang Yahudi”. Bahkan masih ada olok-olokan lain yang Yesus terima (Matius 27:27-31). Pernahkah sekali saja kamu membayangkan dirimu berada diposisi Yesus? Bahkan membayangkan diri kita saja mendapatkan penghinaan dari orang lain, kita mungkin tidak berani atau ketika kita pernah mendapat penghinaan dari orang lain, itu secara otomatis menjadi kenangan buruk dalam hidup kita.

Bagaimana hidupmu sejauh ini? Apakah kamu pernah merasa malu karena nama Kristus? Apakah kamu pernah menyembunyikan dirimu yang merupakan pengikut Kristus? Pernahkah kamu menyangkal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu? Mari teman-teman mengambil waktu untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini.

Dia yang telah mengambil rupa manusia, datang untuk menyelamatkan manusia dari keberdosaan mereka, pada akhirnya mendapatkan penghinaan dari manusia itu sendiri, tetapi Dia tetap setia menanggung semuanya hingga mati di kayu salib, dikuburkan dan akhirnya dimenangkan atas kematian melalui kebangkitan dan kembali ke Sorga.

Ketika kamu mendapat penolakan atau penghinaan dari dunia karena kamu menyatakan dirimu sebagai pengikut Kristus dan bersaksi tentang Dia, kamu tidak perlu malu ataupun kecewa karena Yesus telah terlebih dahulu menerima penghinaan itu dan saya rasa kita semua setuju bahwa tidak ada penghinaan yang kita terima dari dunia ini yang bisa dibandingkan dengan penghinaan yang Kristus terima.

Oleh : Talenta Manurung (FK 2020)

BAGIKAN

TERHUBUNG DENGAN KAMI

ALAMAT SEKRETARIAT

Jl. Marakas No.5, Titi Rantai, Kota Medan, Sumatera Utara, 20157


© UKM KMK USU - All Rights Reserved