"Ketika kamu berdoa, lebih baik membiarkan hatimu tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hatimu." - John Bunyan
Perkenalkan aku seorang biasa yang kerap salah dalam hidupnya, namun kau tahu apa? Aku si lemah ini punya Tuhan yang bahkan menerima dan mengampuni setiap salah dan kurangku. Adakalanya dalam hidup aku merasa tidak memerlukan seorangpun yang menemani, dan sebaliknya. Tak jarang akupun merasa butuh sosok yang selalu ada, yang tak perduli saat aku di situasi sulit maupun senang. Tetapi apakah ada? TIDAK ADA. Tentu saja tidak ada, dimanapun aku tak menemukan sosok seperti itu. Rasanya itu hanya sebuah fiksi belaka. Ya, hanya menjadi fiksi dulunya saat aku belum lahir baru dan mengerti esensi dari DOA.
Kapan terakhir kali anda berdoa?
Apa yang anda doakan?
Dimana anda melakukannya?
Siapa yang anda doakan?
Bagaimana cara anda melakukannya?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini bisa kita jawab dengan sangat mudah. Lalu jika pertanyaan begini “Mengapa anda harus berdoa?” apa yang menjadi jawaban kita?
Ini adalah kisah lama yang masih terekam hingga kini......
Saat itu, aku seorang bocil kelas 1 SD. Masa dimana bermain sepanjang hari adalah sebuah kewajiban. Bocah yang rasanya tidak mengerti apa-apa tentang iman. Kala itu aku tak cukup baik mengenal siapa itu Tuhan, yang kutahu Tuhan itu baik dan selalu ada bagi semua orang. Kondisinya di masa itu Omakku (Ibu) melahirkan dan bayinya tidak terselamatkan (adikku), ibuku kekurangan darah. Sebenarnya aku kurang paham kondisi itu, tapi aku melihat semua keluargaku menangis tanpa terkecuali (bapak, kakak-kakak, semuanya). Situasi ini sulit dimengerti oleh bocah sepertiku.
Aku tidak paham dengan situasi ini, dan ketika kami berdoa satu keluarga disitulah aku mengetahui ibuku sakit, karena kakakku memohon doa penyembuhan. Kami semua saat itu menangis, hari dimana aku ingat betul bahwa di sekolah aku belajar agama tentang Allah yang setia dan pasti mendengar permohonan kita. Dan seorang bocil kelas 1 SD disitu berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkan ibunya, tanpa kiasan kata namun dengan Iman. Setiap hari sampai sekitaran 3 hari ibuku sembuh, dan saat itu aku sudah percaya Allah selalu ada bagi semua orang.
Mungkin cerita kita berbeda, kisah kita berbeda, tetapi kita mempunyai Tuhan yang sama. Bocah SD pasti belum tahu dan paham apa itu injil keselamatan bahkan tidak tahu cara bagaimana cara berdoa yang baik dan benar. Yang ku tahu Tuhan itu baik dan aku percaya pada kuasanya. Hingga kini telah banyak kuasa doa yang terjadi dan akan terus ada. Terlalu besar dan banyak mukjizat dalam setiap doa yang disampaikan hingga rasanya puluhan bahkan ratusan artikel tidak akan bisa kujabarkan dengan kata-kata. Sehebat itu Tuhan bagi hidupku dan pastinya hidupmu juga yang telah sudi membaca tulisan ini.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roma 8:26
Setelah kian dewasa secara rohani, aku semakin sadar bahwa kehidupan doa itu sangat penting. Tujuan kita berdoa bukan lagi hanya sekadar untuk memohon berkat semata, namun lebih dari itu.
Inilah alasan mengapa kita harus berdoa yang dapat saya bagikan di kesempatan yang baik ini.
1. Berdoa merupakan sarana untuk berelasi dengan Tuhan
Sama seperti relasi yang ada di muka bumi ini, kita juga punya hubungan pribadi dengan Tuhan. Kita bisa berbicara dengan Tuhan kapanpun dan dimanapun. Mungkin sebagian dari teman-teman pernah beranggapan "Toh juga Tuhan tahu apa yang kita mau, lalu kenapa harus berdoa?" Nah, jadi kita berdoa bukan hanya meminta apa yang kita mau, doa lebih dahsyat dari sekadar hal meminta. Misalnya begini saat kita berelasi dengan seseorang, apakah kita berelasi hanya saat butuh saja? Bagaimana caranya agar relasi itu tetap terjaga?
Yaps jawabannya komunikasi. Sangat omong kosong ketika dikatakan memiliki relasi namun tidak berkomunikasi. Begitu juga dengan relasi kita dengan Tuhan. Kita adalah anak dan Tuhan adalah Bapa kita (Mazmur 103:13). Alangkah indahnya ketika kita memiliki waktu khusus untuk datang kepada Bapa melalui doa-doa kita. Milikilah relasi yang intim dengan Tuhan.
2. Doa adalah nafas kehidupan
Tidak bernafas sama dengan MATI. Dalam 1 Tesalonika 5:17 dikatakan “Tetaplah Berdoa”. Dalam menjalani kehidupan kita harus bernafas, dan nafas orang kristen adalah DOA. Bagaimana bisa kita hidup tanpa doa? Apakah hari ini anda sudah berdoa? Sejauh apapun kita melangkah dan sehebat apapun ilmu yang kita miliki, kuasa Doa itu nyata. Di era industri 4.0 sekarang ini doa sering sekali dianggap tidak begitu penting bagi generasi yang katanya serba digital. Jika ditanya apa yang paling merka butuhkan dalam hidup, mereka dengan sangat mudah mengatakan semacam jawaban “Gadget, Internet, Games, Colokan, dll”. Bahkan meme “Sandang, pangan, dan colokan” sudah melekat di diri kita. Misal, saat ingin keluar rumah kita selalu membawa charger atau tempat yang ada colokan. Seolah-olah itu adalah hal yang paling urgent. Namun, apakah benar demikian?
Kita terbiasa dengan nafas-nafas baru yang ditawarkan dunia, tanpa tahu nafas orang kristen yang sejati adalah Doa. Saat bangun tidur, apa yang kita cari? Gadgetkah atau Tuhan? Sepenting apakah doa dalam hidupmu? Sekadar meminta dan memohon tanpa pernah berserah atau semacam apa kehidupan doa kita? Jangan jadikan Doa menjadi urutan kesekian dalam hidup kita. Ingatlah Doa adalah yang terutama dalam kehidupan, mari menghidupi setiap doa-doa yang kita panjatkan dan biarlah hidup kita menjadi hidup yang berdoa. Jika ingin hidup, berdoalah. Mulailah dari saat ini.
3. Doa mendatangkan damai sejahtera
Bagaimana perasaan anda saat berdoa? Pasti kebanyakan dari antara kita akan menjawab “tenang, lega, nyaman, dll”. Namun ada juga orang-orang yang saat berdoa dengan Tuhan merasa ”kecewa, marah, ditinggalkan, tidak dikasihi, dll”. Mereka yang merasa ia tidak dikasihi Tuhan adalah orang yang belum mengerti dari esensi doa yaitu bukan hanya untuk memohon kepada Tuhan lalu langsung saja terjadi apa yang diinginkan. Bukan, Tuhan memang punya segalanya tetapi Tuhan tidak memberikan segalanya. Ia ingin melihat seberapa besar kita memohon dan berserah kepada-Nya. Coba tutup mata sebentar, lalu bayangkan Tuhan sedang berada dihadapanmu. Kira-kira ekspresi apa yang Tuhan tunjukkan padamu? Marah, kecewa, tersenyum, atau apa?
Tuhan sangat benci dengan dosa, tapi Tuhan tidak benci dengan pendosa (God hate sin, not sinner). Ketahuilah Tuhan begitu mengasihi kita, Dia tersenyum bahagia sangat kita berseru kepada-Nya. Saat membayangkan Tuhan dihadapan kita, percayalah Tuhan tidak kecewa atau marah, Ia tersenyum, terenyuh melihatku datang kepada-Nya melalui Doa.
Marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Matius 11:28
Allah sendiri yang mengatakan memberi kelegaan, Allah sendiri yang akan mendatangkan damai sejahtera bagi kita.
Datanglah kepada Bapa, berseru, memohon dan berserahlah hanya kepada-Nya maka sukacita dan damai sejahtera akan menerangi jalan kita. Jika saat ini engkau gelisah, berduka, dikecewakan, berdoalah kepada Tuhan, Ia sanggup memulihkan dan memberikan ketenangan.
4. Doa itu sesi curhat ter-asik sepanjang masa
Lo pernah gak sih curhat? Atau lo punya teman curhat yang asik gitu gak buat cerita apapun, literally itu masalah pribadi lo? Gimana nih udah mirip anak jaksel belum? Wkwkwkwkwkwk
Saat curhat antara yang satu dengan yang lain kita akan merasa nyaman dan asik jadi ceritanya ngalir seperti sungai. Karena kita tidak akan mungkin menyuarakan isi hati kita pada orang yang tidak kita percaya bahkan tidak kita kenal. Sama halnya ketika kita curhat dengan Tuhan, kita gak akan bisa cerita sebebasnya kalau kita tidak kenal dan percaya sama Tuhan. Saya percaya orang-orang yang membaca artikel ini adalah manusia yang telah menerima janji keselamatan dari Tuhan, sehingga bisa memilki hubungan yang intim dengan Tuhan melalui doa. Tak jarang dalam hidup saya, saat berdoa menjadi kegiatan yang paling menyenangkan. Lo gak perlu jadi versi yang berbeda dari diri lo, apa adanya. Tidak ada maksud menutup-nutupi, semuanya udah Tuhan tahu kok. Santai bestie, gak usah malu. Xixixi.
Saya cukup berdiam di dalam kamar, hening, seolah merasakan bahwa Tuhan hadir, membisikkan sesuatu yang rasanya menenangkan. Percaya, saat berdoa itu adalah sesi dimana kita menjadi versi asli kita. Dan yang hebatnya lagi kegiatan curhat bersama Tuhan ini bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Lepaskan segala kekhawatiran dan keresahan kita sama Tuhan. Tidak perlu memilah-milah cerita mana yang ingin kau sampaikan, Tuhan akan sangat senang saat kita berbicara kepada-Nya layaknya ngobrol dengan sahabat.
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:6-7
5. Berdoa adalah pekerjaan Roh Kudus
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roma 8:26
Kita pasti pernah merasakan bahwa kita tak pandai berkata-kata dalam berdoa, merasa tak pantas dan lain sebagainya. Namun pada akhirnya kita tetap berdoa, entah itu tata bahasa kita yang rancu dan terdengar konyol. Kita kerap tak sadar bahwa yang menggerakkan diri untuk berdoa bukan murni dari pikiran, ini adalah pekerjaan Roh kudus. Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita untuk menyampaikan setiap keluh kesah kita. Tuhan telah memateraikan Roh kudus di hati kita masing-masing yang menggerakkan kita untuk senantiasa bersyukur dan berelasi dengan Tuhan. Kemenangan akan ada pada kita saat kita berdoa.
6. Berdoa menolong kita dari pencobaan
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah“
Matius 26:41
Ayat diatas mungkin sudah sering kita baca atau dengarkan dimana-mana. Ayat ini merupakan salah satu ayat emas yang membahas tentang betapa rentannya manusia jatuh kedalam dosa. Lalu, yang menjadi penolong kita ialah Roh kudus (poin nomor 5), melalui doa-doa yang kita sampaikan dapat menolong kita dari pencobaan.
Selalu dalam kehidupan, saat saya merasa khawatir atau bingung yang dilakukan pertama kali ialah berdoa. Saya selalu merasa aman dan nyaman ketika melakukannya, meskipun memang terkadang pencobaan itu ada. Tetapi Roh Kudus bekerja dan meyakinkan saya untuk tetap mempercayai bahwa saya bisa melewatinya bersama Kristus. Selain itu berdoa juga merupakan salah satu pengajaran Tuhan Yesus di masa pelayanan-Nya kepada murid-muridnya (Matius 6:9-13).
Mari sama-sama berjaga-jaga dalam doa dan mari menyadari kita makhluk yang sangat lemah. Bukan karena kehebatan kita atau kekuatan kita tetapi karena ANUGERAH.
Pada akhirnya, berdoa adalah membuka hati dan bercakap-cakap dengan Allah. Hanya orang percaya yang memiliki hak istimewa untuk dapat berbicara tanpa batasan kepada Allah. Kita bebas menyampaikan apa saja di hadapan Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berdoa, tinggalkan sejenak kesibukanmu, Tuhan menanti kehadiranmu. Yesus dalam masa pelayanan-Nya, ditengah kegiatan yang sangat sibuk dan padat (atau manusia sekarang menyebutnya produktif), Yesus menyediakan waktunya untuk bercakap-cakap dengan Allah (Lukas 5:15-16). Bagaimana dengan kita? Apakah kesibukan menjadi alasan bagi kita untuk tidak berdoa?
Setelah mengetahui alasan mengapa kita harus berdoa maka kita perlu tahu dalam doa-doa kita baiknya terdapat ucapan syukur dimana saat berdoa kita menyampaikan ucapan syukur kita kepada Allah atas segala kebaikan dan pemeliharaan-Nya (Mazmur 107:1-3). Yang kedua Penyembahan, hal ini berarti kita mengungkapkan rasa hormat kita terhadap Allah (Mazmur 8:2). Berikutnya ada Pengakuan Dosa, dalam berdoa kita harus dengan rendah hati dan mengakui segala keberdosaan kita (1 Yohanes 1:9). Dan yang terakhir ialah Permohonan, seperti pada doa yang sering kita lakukan yaitu kita meminta/memohon kepada Tuhan apapun yang sedang kita pikirkan, yang kita butuhkan, atau yang ingin kita kerjakan.
Saat ini, mari kita renungkan apakah kita masih menganggap doa itu hanya sebuah formalitas manusia dalam hidup atau doa itu sebagai sarana untuk dianggap beriman oleh orang sekitar? Sungguh sangat miris ketika kita dikatakan sebagai orang kristen namun kita tidak tahu mengapa kita berdoa. Melaui doa kita bisa punya sahabat yang selalu ada kapanpun dan dimanapun, tidak peduli di keadaan duka maupun senang. Doa mengajarkan kita bahwa kita punya Tuhan yang bisa ditemui, yang tak memandang seberapa buruknya kamu dalam menjalani hidup.
Ia ada dan selalu ada, menantimu, menuntunmu ke jalan yang sudah Tuhan sediakan. Lalu, pertanyaan apakah anda sudah menemui-Nya hari ini? Sudah berapa lama anda berdiam diri tanpa berdoa?
Hari ini kita sama-sama belajar DOA bukanlah omong kosong. Doa bentuk penyerahan diri kita kepada Tuhan. Percayalah pada kuasa doa. Coba ingat kembali, kapan pertama kali kita merasakan kuasa doa? Atau mungkin doa apa yang akhir-akhir ini telah Tuhan kabulkan dalam hidup kita?
Banyak, teramat banyak hal yang diluar dugaan kita telah Tuhan sediakan jauh sebelum kita memintanya. Namun Tuhan ingin kita menjalin komunikasi dengan-Nya. Bukankah seorang anak harus berkomunikasi dengan Bapanya? Kita adalah anak terang Allah yang dipakainya lebih dan lagi selama kita di dunia ini. Milikilah persekutuan dengan Allah. Melalui doa-doa kita, percayalah akan ada banyak mukjizat yang terjadi dalam hidup kita. Jika anda belum berdoa hari ini, maka berhentilah membaca artikel ini, dan berdoalah. Jadikan Doa sebagai kebutuhan terutama kita, bernafaslah dengan doa. Sehingga ketika kita tidak berdoa, maka kita merasa jiwa kita mati.
Terakhir, terimakasih telah membaca sampai akhir. Maaf bila artikel ini banyak kurang dan tak sempurna, karena yang empunya kesempurnaan adalah Bapa di Surga. Jika anda membaca sampai akhir, ini artinya Doa saya telah didengar Allah. Salam kasih bagimu yang hatinya sedang sejuk maupun sendu.
Have a nice day, guys!
Debata Mangaramoti!
Mauliate!